Opini

Forum penghubung pengetahuan, kebijakan & sektor terkait di titik balik iklim & pembangunan

Masih ada mendung di langit. Melindungi hak masyarakat lokal dan adat dapat menjadi ancaman berbahaya.
Bagikan
0
Danau Ñapique-Sechura, Piura, Peru. Foto: Frank Suárez

Bacaan terkait

UNFCCC COP20 di Lima sedang berlangsung saat ini, dan harapan membuncah lagi mengenai seberapa jauh negara-negara dunia siap menangani penyebab dan dampak perubahan iklim. Lima adalah perhentian utama dan yang terakhir menuju kesepakatan iklim baru di Paris tahun depan, setelah Konferensi Tingkat Tinggi Iklim PBB di New York, September.

Ada alasan baru untuk tetap optimis. Kami baru-baru ini mencatat langkah pembuka oleh Amerika dan Tiongkok, sementara Norwegia tetap juara dalam urusan hutan. UE berkomitmen terhadap reduksi substansial emisi. Green Climate Fund berkembang, dan tampaknya juga momentum politik.

Pada saat yang sama, masih ada mendung di langit. Melindungi hak masyarakat lokal dan adat dapat menjadi ancaman berbahaya. Salah satu kekhawatiran adalah peningkatan kebutuhan pangan yang mempengaruhi iklim. Merekonsiliasi ambisi iklim dengan ambisi pembangunan dunia seharusnya bisa diartikulasikan lebih baik.

Inilah yang menjadi latar belakang pelaksanaan Forum Bentang Alam Global (GLF) di Lima pada 6-7 Desember. Dilaksanakan berkat dukungan Pemerintah Peru dan mitra koordinasi UNEP dan FAO, Forum ini menjadi pertemuan berbasis-ilmu pengetahuan yang menandingi semua konferensi serupa beberapa tahun erakhir. Di antara 91 (!) organisasi yang akan menjadi pimpinan sesi dan riset di Forum GLF, kami berbagi visi bahwa bentang alam yang sehat berperan sangat penting dalam solusi iklim dan pembangunan, dan juga kami berbagi misi untuk bertukar pengetahuan dan pengalaman di berbagai wilayah, disiplin ilmu, skala dan sektor.

Harapan saya sendiri dari [Forum] tahun ini – sebagai benang merah keseluruhan program – yaitu bahwa kita akan mengeksplorasi pertanyaan “Bagaimana?”

GLF akan memperkaya informasi proses politik tingkat tinggi, khususnya UNFCCC dan agenda pembangunan pasca-2015 arahan UNGA.

Saya berharap Forum ini juga akan memberi inspirasi untuk aksi pragmatik level pertanian, masyarakat, provinsi dan negara. Tahun ini kita memiliki sekumpulan proposal sesi yang kuat, dan komite sains memberi tantangan menarik prioritas usulan sangat substantif, antara lain.

  1. Hasilnya adalah program kaya di bawah judul “Bentang alam berkelanjutan untuk agenda iklim dan pembangunan baru – Visi setelah 2015,” diatur mengikuti empat tema —membuat tidak mudah memilih sesi paralel mana untuk dihadiri: Implementasi pendekatan bentang alam terintegrasi
  2. Hutan, pertanian, pegunungan dan penggunaan lahan dalam rejim iklim baru
  3. Bentang alam dan ekonomi hijau
  4. Bentang alam dan agenda pembangunan pasca-2015

 

Sebagai tambahan kita akan menyambut sejumlah besar pembicara tingkat tinggi prominen; akan ada sesi khusus untuk masyarakat sipil, kaum muda, pendekatan yurisdiksional, REDD+, pertanian cerdas iklim dan banyak lagi. Paviliun tematik dan “Labolatorium Bentang Alam” akan menyelami lebih dalam masalah-masalah tersebut dan memberi peluang berjejaring dan bertukar informasi.

Global Landscapes Forum: 6-7 Desember

  • Tidak berpartisipasi di Lima? Saksikan sesi menarik Forum secara langsung melalui internet. Kunjungi Landscapes.org/live.
  • Tidak bisa melihat siaran langsung? Ikuti semua berita dari Forum di cifor.org/lima.

Harapan saya sendiri dari GLF tahun ini – sebagai benang merah keseluruhan program – adalah bahwa kita akan mengeksplorasi pertanyaan “Bagaimana?” Dalam dua tahun terakhir, minat memadukan solusi bentang alam tumbuh pesat. Tetapi kita perlu lebih dari sekadar minat dan niat baik. Kita juga perlu melihat dan memahami bagaimana solusi bentang alam tersebut direalisasikan dalam perbedaan kondisi sosial, lingkungan dan ekonomi secara luas.

Inilah saatnya riset terapan melangkah lebih jauh.

CIFOR datang dari perspektif riset kehutanan. Bersama dengan saudara pusat penelitian CGIAR, kami mengusung agenda lebih luas seputar keamanan pangan dan manajemen sumber daya alam, sementara mitra GLF lain-lain membawa temuan riset dari seluruh agenda pembangunan berkelanjutan. Hal ini mendasari konferensi secara kuat dalam riset dan menyediakan peluang untuk membawa basis bukti untuk dipertahankan bersama pakar lain dan pengambil keputusan (termasuk juru runding iklim, pejabat pemerintahan, masyarakat sipil serta sektor korporasi dan pendanaan). Dan ini juga jalan dua arah: Riset dapat memberi hasil dan pelajara bagi perunding dan pengambil keputusan, di sisi lain riset mendapat informasi lebih kaya mengenai masalah dunia nyata dan jurang pengetahuan untuk bisa meningkatkan penentuan prioritas.

Akhirnya, kita mendapat pijakan baru. GLF mewakili pertautan unik, bahkan historis, fusi beragam disiplin, sektor dan ambisi dalam sebuah masa depan berkelanjutan dan komitmen untuk merendahkan pagar dan membangun jembatan bersama.

Sampai jumpa di GLF!

Kebijakan Hak Cipta:
Kami persilahkan Anda untuk berbagi konten dari Berita Hutan, berlaku dalam kebijakan Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International (CC BY-NC-SA 4.0). Peraturan ini mengijinkan Anda mendistribusikan ulang materi dari Kabar Hutan untuk tujuan non-komersial. Sebaliknya, Anda diharuskan memberi kredit kepada Kabar Hutan sesuai dan link ke konten Kabar Hutan yang asli, memberitahu jika dilakukan perubahan, termasuk menyebarluaskan kontribusi Anda dengan lisensi Creative Commons yang sama. Anda harus memberi tahu Kabar Hutan jika Anda mengirim ulang, mencetak ulang atau menggunakan kembali materi kami dengan menghubungi forestsnews@cifor-icraf.org