Berita

Rangkuman Peran Sosial Forestry dalam Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim di ASEAN

Partisipasi masyarakat merupakan hal yang penting sebagai aktor pengelolaan hutan lestari.
Bagikan
0
Perhutanan sosial dapat meberikan arahan kawasan hutan yang dapat dikelola oleh masyarakat. Aris Sanjaya/CIFOR

Bacaan terkait

Rencana pelaksanaan sosial forestri dalam rangka kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, negara-negara yang tergabung  dalam asosiasi multilateral di Asia Tenggara, ASEAN terangkum dalam poin-poin di bawah ini.

Dari hasil rangkuman ini terlihat bahwa peran dan partisipasi masyarakat merupakan hal yang penting sebagai aktor pengelolaan hutan lestari, mengunakan konsep komunitas berbasis kemasyarakatan yang menempatkan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat dengan mendorong praktik menjaga hutan sekaligus mempertahankan hak untuk meneruskan kehidupan dari hasil hutan dan bertani, meningkatkan keterampilan sekaligus pembangunan kapasitas masyarakat, melakukan praktik pemulihan dan penghijauan lahan bersama-sama dengan pemerintah.

Malaysia:

  • Mempromosikan rehabilitasi hutan yang terdegradasi bersama dengan partisipasi dari masyarakat lokal;
  • Mempromosikan penanaman berkelompok (communal) berbagai jenis tanaman di daerah urban dan sub-urban;
  • Mendorong petani untuk membuka pertanian tetap untuk mencegah kebakaran lahan akibat sistem pertanian berpindah.

Thailand:

  • Peningkatan areal dari hutan kemasyarakatan yang sudah ditentukan merupakan sumber yang baik untuk emisi gas rumah kaca;
  • Partisipasi dari semua pihak yang berkepentingan dilaksanakan melalui sosial forestri, yang akan memastikan kegiatan mitigasi perubahan iklim dalam jangka waktu panjang;
  • Semua manfaat yang masyarakat dapatkan dari sosial forestri seperti: ketahanan pangan, ketersediaan bahan bakar kayu dan sebagainya merupakan faktor utama untuk mempertahan permukaan hutan hijau;
  • Keterampilan masyarakat dan pemahaman yang sudah siap dari program pembangunan kapasitas dapat menjamin kegiatan mitigasi perubahan iklim dalam jangka waktu panjang.

Lao PDR

  • Pembangunan model pertanian agroforestri dan penanaman pohon;
  • Menjaga hutan dan menghijaukan kembali hutan;
  • Mengurangi kebakaran (hutan);
  • Konservasi nasional dan meningkatkan kesadaran terhadap lingkungan;
  • Pemeriksaan dan pengawasan terhadap dampak lingkungan;
  • Mengembangkan jejaring dan kerja sama.

Filipina

  • Penjagaan hutan oleh masyarakat untuk mempromosikan konservasi keanekaragaman hayati dan cadangan karbon;
  • Organisasi dan manajemen peningkatan kapasitas meningkatkan perkembangan daerah hutan dan produktivitasnya;
  • Rehabilitasi lahan hutan yang terdegradasi menjadi pertanian agroforestri dan perkebunan oleh masyarakarat guna meningkatkan produksi pangan, cadangan karbon, mengurangi emisi dan manfaat-manfaat yang lain;
  • Pembangunan enterprise dan menggunakan safeguards meningkatkan kemampuan komunikasi masyarakat sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan dan pendapatan;
  • Peran serta dari pihak-pihak yang berkepentingan menciptakan upaya sekaligus menggunakan teknologi dan sumber-sumber daya untuk adaptasi dan mitigasi perubahan iklim;
  • Kepercayaan, rasa hormat dan pengakuan terhadap potensi-potensi yang terkandung dari para individual untuk meningkatkan relasi dan perwakilan di sosial forestri;
  • Menjaga hak tanah, kebijaksanaan stabil, and politik yang akan mempromosikan partisipasi serta merupakan unsur-unsur kunci utama dari kesuksesan sosial forestri.

Myanmar

  • Kesamaan sosial forestri di dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim;
  • Untuk meningkatkan intruksi hutan kemasyarakatan dan komunitas berbasis manajemen hutan (CBFM) untuk menyumbangkan perhatian dari perubahan iklim

Indonesia

  • Meningkatkan kesadaran masyarakat akan manajemen hutan yang benar untuk menuju daerah hutan yang lebih baik demi menjaga pemanasan global;
  • Menekankan akselerasi dari deforestasi dan degradasi yang menstimulus peningkatan emisi karbon;
  • Meningkatkan ketahanan hutan dan ekosistemnya untuk perkembangan mitigasi jangka panjang;
  • Meningkatkan kegiatan penghijauan (reforestasi);
  • Mendorong manajemen hutan yang lestari;
  • Meningkatkan keanekaragaman hayati dan konservasi hutan

Vietnam

  • Partisipasi lokal di dalam menjaga hutan, konservasi keanekaragaman hayati dan pengembangan jasa lingkungan sebagai tujuan utama dari  menjaga hutan dan keanekaragaman hayati secara efisien sangatlah dihargai;
  • Bersama partisipasi aktif dari berbagai multi pihak pada tingkatan akar rumput diperkirakan dapat mendapatkan pendapatan tahunan dari jasa lingkungan yang terus meningkat sekitar kurang lebihn 2 miliar dollar Amerika pada tahun 2020;
  • Manajemen hutan berbasis komunitas memainkan peran penting dalam meningkatkan kualitas daya sumber hutan dan pengembangan kualitas.

Sumber rangkuman: lembar informasi singkat ASFN mengenai peran sosial forestri dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

Kebijakan Hak Cipta:
Kami persilahkan Anda untuk berbagi konten dari Berita Hutan, berlaku dalam kebijakan Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International (CC BY-NC-SA 4.0). Peraturan ini mengijinkan Anda mendistribusikan ulang materi dari Kabar Hutan untuk tujuan non-komersial. Sebaliknya, Anda diharuskan memberi kredit kepada Kabar Hutan sesuai dan link ke konten Kabar Hutan yang asli, memberitahu jika dilakukan perubahan, termasuk menyebarluaskan kontribusi Anda dengan lisensi Creative Commons yang sama. Anda harus memberi tahu Kabar Hutan jika Anda mengirim ulang, mencetak ulang atau menggunakan kembali materi kami dengan menghubungi forestsnews@cifor-icraf.org
Topik :   Restorasi Tenurial Pertanian ramah hutan

Lebih lanjut Restorasi or Tenurial or Pertanian ramah hutan

Lihat semua