Analisis

Biaya, manfaat, hutan dan air

Hanya sedikit orang yang mempelajari bagaimana hutan dapat mempengaruhi produksi air setiap tahunnya, banjir, musim kering, aliran air, dan tinggi permukaan air tanah.
Bagikan
0

Bacaan terkait

Upaya untuk memberikan nilai dollar bagi jasa lingkungan yang diberikan oleh hutan sudah benar-benar menjadi seperti industri “cottage” atau rumah peristirahatan. Banyak kalangan advokasi yang mengklaim bahwa kajian menyangkut hal ini bisa membantu meyakinkan para pembuat kebijakan untuk mengkonservasi dan menciptakan hutan. Bagaimanapun juga, kajian yang lebih tepat dan tajam seringkali menghasilkan angka-angka yang sangat kecil untuk kebanyakan jasa lingkungan yang diberikan oleh hutan, kecuali penjerapan karbon.

Secara pribadi, saya tidak terlalu percaya dalam hal penerapan analisa biaya-manfaat secara tradisional untuk menentukan nilai yang diberikan oleh hutan. Perhitungan seperti ini umumnya menghasilkan nilai yang rendah untuk banyak sebab yang sama yaitu harga pasar tidak sepenuhnya mencerminkan kontribusi hutan yang sesungguhnya. Ketidakpastian yang sangat besar umumnya mengganggu keluaran hasil. Daripada memilih konservasi, mereka bisa menilai hilangnya vegetasi alam secara besar-besaran. Hasil jajak pendapat secara konsisten menunjukkan bahwa masyarakat umum sebenarnya tidak menginginkan hal yang demikian.

Bruce Aylward, salah satu yang terbaik dalam bisnis ini, merupakan satu diantara beberapa orang yang percaya dengan pendekatan tersebut. Tulisannya berjudul, ’Economic Analysis of Land-use Change in a Watershed Context’ mengkaji literatur yang menghitung nilai jasa hidrologis yang diberikan oleh hutan baik di negara maju dan negara berkembang. Literatur tersebut menitikberatkan pada peran tutupan hutan dalam mencegah sedimentasi yang terjadi pada waduk/dam, sungai, daerah pantai, pelabuhan, dan sistem irigasi. Sedikit sedimen seringkali berarti ada lebih banyak ruang yang dapat dimanfaatkan oleh air dalam dam/waduk, navigasi yang lebih mudah, pengerukan lebih rendah, pemeliharaan turbin, biaya perlakuan air, dan kerusakan lebih kecil terhadap ekosistem akuatik. Ukuran manfaat tersebut sangat beragam. Klaim yang berlebih-lebihan dan sangat sedikit didokumentasikan akhirnya menumpuk.

Aylwards menunjukkan bahwa hanya sedikit orang yang mempelajari bagaimana hutan dapat mempengaruhi produksi air setiap tahunnya, banjir, musim kering, aliran air, dan tinggi permukaan air tanah. Diantara mereka yang mempelajari, beberapa menemukan bahwa ketiadaan tutupan pohon dapat memberikan manfaat dengan meningkatnya jumlah total air yang mengalir menuju dam/waduk dan danau. Kebanyakan kajian yang menunjukkan bahwa tutupan hutan secara nyata mengurangi kerusakan akibat banjir dan biaya kelangkaan suplai air di musim kering menggunakan data yang lemah dan metodologi yang patut dipertanyakan. Asumsi yang tidak dapat dibuktikan seringkali mempengaruhi hasil yang mereka peroleh. Pengetahuan yang kita miliki saat ini tidak cukup untuk banyak mengemukakan bagaimana deforestasi atau reforestasi mempengaruhi banjir atau kelangkaan air di musim kering. Riset masa mendatang di bidang ini seharusnya berupaya untuk memecahkan isu tersebut dan tidak hanya memfokuskan pada masalah sedimentasi.

Kebijakan Hak Cipta:
Kami persilahkan Anda untuk berbagi konten dari Berita Hutan, berlaku dalam kebijakan Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International (CC BY-NC-SA 4.0). Peraturan ini mengijinkan Anda mendistribusikan ulang materi dari Kabar Hutan untuk tujuan non-komersial. Sebaliknya, Anda diharuskan memberi kredit kepada Kabar Hutan sesuai dan link ke konten Kabar Hutan yang asli, memberitahu jika dilakukan perubahan, termasuk menyebarluaskan kontribusi Anda dengan lisensi Creative Commons yang sama. Anda harus memberi tahu Kabar Hutan jika Anda mengirim ulang, mencetak ulang atau menggunakan kembali materi kami dengan menghubungi forestsnews@cifor-icraf.org

Bacaan lebih lanjut

Untuk memperoleh tulisan Aylward dalam versi elektronik atau mengirimkan tanggapan Anda, silahkan hubungi Bruce Aylward di bruce@radel.com