Analisis

Pergantian kepemimpinan

Penelitian ilmiah dapat dan harusnya menginformasikan kepada para pembuat keputusan tentang bagaimana kita sebaiknya mengelola hutan.
Bagikan
0

Bacaan terkait

Rekan-rekan sekalian yang saya hormati,

Pada Bulan Juli ini saya akan menjabat sebagai Direktur Jenderal CIFOR yang baru. Beberapa dari rekan-rekan menanyakan apakah ini berarti saya berhenti mengelola POLEX. Jawabnya, tidak. Untuk itu saya akan menjelaskan alasannya.

Sejak POLEX pertama kali dimulai pada tahun 1997, artikel-artikel yang dimuat berupaya untuk mendorong masyarakat kehutanan untuk melihat diluar batas tradisi, dan mengajak non-rimbawan untuk berpikir mengenai hutan. Banyak peristiwa dan kecenderungan sosial yang mendominasi berita dini hari berpengaruh terhadap hutan dan kehutanan lebih dari kebijakan dan praktek kehutanan. Demikian juga dengan pengelolaan hutan yang buruk baik langsung maupun tidak langsung mengakibatkan semakin banyaknya kasus umum seperti korupsi, krisis keuangan, kelaparan, konflik etnis, perubahan iklim, dan perang. Akan lebih parah dari sebelumnya jika kita menghubungkan antara isu yang luas ini dengan hutan.

Kita tidak bisa memecahkan masalah-masalah kehutanan tanpa mengikut sertakan seluruh pemainnya. Para penebang liar punya alasan tersendiri. Demikian juga dengan pelajar kelas empat di Denmark yang ingin menyelamatkan satwa indah yang dilihatnya pada Saluran Discovery. Birokrat lokal dan nasional banyak melakukan hal-hal buruk, namun demikian sangat sulit membayangkan pemecahan masalah tanpa melibatkan mereka. Penelitian ilmiah dapat dan harusnya menginformasikan kepada para pembuat keputusan tentang bagaimana kita sebaiknya mengelola hutan. Namun demikian, tidak ada peta tanah ataupun algoritma ekonomi yang dapat mengatakan pada kita, mana-mana saja lahan yang harus mempunyai hutan dan mana yang tidak. Untuk itu kita perlu membuka suatu debat jujur dan pengambilan keputusan yang demokratis. POLEX dan CIFOR – menyediakan informasi yang objektif kepada seluruh kelompok yang duduk dibelakang meja.

Berjuta-juta penduduk miskin bergantung pada hutan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kita mempunyai tanggung jawab moral secara fundamental untuk menolong mereka mempertahankan akses yang ada terhadap sumberdaya hutan, memperoleh atau menciptakan sumberdaya baru, dan mencari jalan untuk memperoleh tambahan dari sumberdaya yang sudah mereka miliki. Ini semua menyangkut manusia, bukannya statistik. Kebanyakan dari mereka adalah perempuan dan anak-anak. Seringkali mereka mengelola hutan lebih baik dari yang dilakukan kelompok lain. Kadangkala juga tidak. Mereka tidak memerlukan proses partisipatif dimana mereka tetap tidak berdaya. Mereka memerlukan pemerintah, LSM, organisasi masyarakat, dan pusat penelitian yang bisa dipercaya dan menganggap mereka sebagai warga negara dan pihak terkait yang mempunyai hak dan kewajiban. Mereka juga membutuhkan kebijakan, pasar, dan teknologi yang tidak memaksa mereka keluar dari ekonomi dunia yang baru. POLEX berada disisi yang lemah dengan memperlihatkan fakta, bukannya retorik ataupun romantisme.

Banyak mitos yang ada dibalik hutan. Pada kenyataannya, hutan tidak selalu meningkatkan suplai air. Banyak jenis yang dapat bertahan pada fragmen-fragmen hutan. Peningkatan produktifitas pertanian dan efisiensi pengolahan kayu seringkali lebih banyak memberikan tekanan pada hutan yang tidak kecil. Rencana pengelolaan hutan secara formal merupakan alat yang sangat berguna. Tetap saja, banyak masyarakat berhasil mengelola hutan dengan baik tanpa bantuan rencana pengelolaan formal tersebut dan banyak perusahaan yang mempunyai rencana tersebut malah mengelola hutan dengan buruk. Hutan tanaman tampaknya tidak banyak menyelamatkan hutan alam yang ada di dunia, tetapi tidak pula dapat dikatakan mereka bersifat diabolis. Perintah dan pengawasan kenyataannya seringkali bisa digunakan. Kemakmuran menghancurkan sedikitnya sebanding antara jumlah hutan dan kemiskinan. Pecahnya mitos merupakan bagian penting dari apa yang ada pada POLEX dan CIFOR.

POLEX biasanya menerbitkan hasil riset dengan FAO dan Bank Dunia. Keduanya merupakan pemain kunci dan berperan dalam memberikan kontribusinya. POLEX menyebarluaskan temuan LSM international dan civitas akademika di wilayah utara demi alasan yang sama. Bagaimanapun juga, tidak ada yang lebih memuaskan daripada mempromosikan kesimpulan yang dibuat oleh peneliti dan organisasi negara berkembang yang bekerja keras untuk mendapatkan sedikit uang dan memperoleh kehidupan lebih layak.

Dengan memberikan kondisi dunia yang mengkhawatirkan kepada anak cucu kita, mungkin kita perlu lebih banyak untuk merendahkan diri. Kita harus berhenti bersembunyi dibalik retorika kosong masyarakat internasional dan ungkapan “miring” (jargon) secara ilmiah, dan menerima bahwa kita dikelompokkan untuk memberikan jawaban.

Posisi dan tanggung jawab saya yang baru tidak akan mengubah semua ini. POLEX selalu menyediakan tempat untuk bertukar pendapat, tidak untuk menekan dan memaksakan agenda resmi CIFOR, ini juga tidak berubah. Jika saya pernah mengirimkan pesan diluar kapasitas saya sebagai Direktur Jenderal CIFOR maka saya akan membuatnya lebih jelas lagi. Jika tidak, anggap saja bahwa pesan POLEX ini baru saja datang dari rekan anda yang peduli.

Salam hangat,

David Kaimowitz

Kebijakan Hak Cipta:
Kami persilahkan Anda untuk berbagi konten dari Berita Hutan, berlaku dalam kebijakan Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International (CC BY-NC-SA 4.0). Peraturan ini mengijinkan Anda mendistribusikan ulang materi dari Kabar Hutan untuk tujuan non-komersial. Sebaliknya, Anda diharuskan memberi kredit kepada Kabar Hutan sesuai dan link ke konten Kabar Hutan yang asli, memberitahu jika dilakukan perubahan, termasuk menyebarluaskan kontribusi Anda dengan lisensi Creative Commons yang sama. Anda harus memberi tahu Kabar Hutan jika Anda mengirim ulang, mencetak ulang atau menggunakan kembali materi kami dengan menghubungi forestsnews@cifor-icraf.org

Bacaan lebih lanjut

Polex